Pages

Sabtu, 25 Januari 2014

HISTOGRAM

tentang histogram

Histogram adalah grafik yang bisa kamu lihat di LCD dSLR-mu setelah memotret sebuah foto. Bentuknya seperti pegunungan. Histogram memberi informasi tentang brightness dari semua pixel yang ada di fotomu. Sederhananya begini: bayangkan kamu mengumpulkan semua pixel dari fotomu lalu mengaturnya menjadi beberapa tumpukan berdasarkan gelap dan terangnya. Semua pixel yang gelap akan ada di satu tumpukan, pixel abu-abu ada di tumpukan lain, dan pixel yang terang di tumpukan selanjutnya. Jika kamu punya banyak pixel dengan warna yang sama, maka tumpukannya akan sangat tinggi.
Grafik yang tampak seperti pegunungan tadi – yang kita sebut histogram – menunjukkan tumpukan-tumpukan pixel tadi. Dengan melihat histogram, kamu bisa dengan cepat menentukan apakah foto yang kamu ambil exposure-nya sudah tepat atau belum.

Cara membaca histogram

Kalau ada tumpukan tinggi di bagian kiri histogram – atau berkumpul di bagian kiri – ini artinya fotomu punya banyak pixel gelap. Dengan istilah lain, fotomu mungkin underexposed. Kamu perlu menaikkan jumlah cahaya yang mengenai sensor dengan memperlambat shutter speed, membuka aperture lebar, atau melakukan keduanya.
banyak pixel gelap
banyak pixel gelap
Kalau ada tumpukan tinggi di bagian kanan histogram – atau berkumpul di sebelah kanan – ini artinya fotomu punya banyak pixel terang. Benar, fotomu mungkin overexposed. Kamu perlu mengurangi jumlah cahaya dengan mempercepat shutter speed, menurunkan stop aperture, atau melakukan keduanya.
banyak pixel terang
banyak pixel terang
Kalau tumpukannya merata di sepanjang kotak dari kiri ke kanan, dan tidak menumpuk di salah satu titik, berarti exposure fotomu sudah tepat.
brightness merata. exposure sudah pas.
brightness merata. exposure sudah pas.

Seperti apa sih histogram yang “benar” itu?

Sebenarnya tidak ada istilah “benar” untuk mengukur histogram. Grafik ini hanya menunjukkan brightness dari semua pixel dalam foto. Jadi, meskipun ada tumpukan besar di kiri, belum tentu juga fotonya underexposed. Contohnya seperti ini:
007
Histogram dari foto diatas tampak seperti ini:
histo4
Banyak pixel dari foto ini yang gelap, yang artinya histogram menunjukkan tumpukan di bagian kiri. Tapi apakah underexposed? Tidak, kalau memang tampilan seperti itu yang diinginkan.

Untuk apa menggunakan histogram?

Beberapa orang merasa sudah cukup melihat hasil pemotretan mereka lewat preview di LCD tanpa harus memeriksa histogram-nya. Kadang-kadang kondisi tempat pemotretan tidak begitu bagus. Cahaya terang atau redup membuat preview di LCD tidak begitu jelas. Dan kadang-kadang foto yang di LCD kamera tampak bagus ternyata tidak sebagus itu ketika dilihat di layar komputer. Nah. Itulah gunanya melihat histogram, untuk mengontrol exposure dengan tepat – secara teknis – saat pemotretan.

Bagaimana dengan warna?

Kita sudah bicara tentang brightness. Histogram juga sebenarnya mengumpulkan informasi tentang warna. Banyak kamera digital menyediakan tiga histogram untuk menunjukkan tingkat warna untuk setiap channel dari RGB (merah, hijau, biru). Dan seperti juga histogram untuk brightness, histogram warna menunjukkan banyak atau sedikitnya jumlah masing-masing warna dari sebuah foto.
Misalnya, kalau kamu melihat histogram merah dan ada tumpukan di kiri, berarti warna merah dalam fotomu cenderung gelap, sementara bila di kanan berarti warna merahnya lebih terang dan jarang, yang artinya warna ini tidak akan punya detil.
Katakanlah kamu memotret seseorang yang memakai baju warna merah. Bayangkan merahnya terang. Kamu melihat keseluruhan histogram brightness dan tampaknya tidak overexposed. Lalu kamu melihat histogram merah dan tampaklah tumpukan tinggi di bagian kanan grafik. Maka kamu tahu fotomu akan kehilangan tekstur dari warna merah yang ada di foto. Baju merah tadi akan tampak seperti gumpalan merah yang tidak akan bisa diperbaiki di Photoshop.
Melihat histogram bisa membantumu menentukan apakah kamu perlu memperbaiki pengaturan pada kamera.

Kesimpulannya

Histogram – seperti juga banyak hal tentang fotografi – memungkinkanmu untuk menentukan apa yang benar untuk jenis foto yang kamu coba tangkap. Jadi, kalau nanti kamu memotret, lihatlah histogramnya agar kamu tahu apakah ada perbaikan yang harus dilakukan saat pemotretan. Histogram juga berguna saat post processing saat kamu akan menggunakan adjustment layer.

0 komentar:

Posting Komentar